5 Kesalahan Redaksional yang Umum Dilakukan Penulis Pemula

Tulisan yang enak dibaca tentu tidak lepas dari pengaruh pemilihan dan penyusunan kata yang tepat. Tidak hanya itu, kalimat yang efektif dan tidak bertele-tele juga punya andil yang besar dalam membuat nyaman para pembaca.

Dalam hal ini, penulis pemula kadang lupa untuk mengutamakan kenyamanan pembaca di atas preferensi gaya menulis pribadi. Jutru poin terpenting dalam menulis adalah menggunakan bahasa yang sesuai dengan sasaran pembacanya.

Kalau Anda adalah seorang penulis pemula, artikel ini akan memberikan informasi yang berguna. Bukan hanya memahami PUEBI, artikel ini akan memaparkan pula 5 kesalahan redaksional yang kerap dilakukan penulis pemula.

PUEBI Adalah Harga Mati Bagi Penulis

puebi berlaku sejak

Sebelum membahas kesalahan-kesalahan penulisan, Anda perlu mengetahui panduan utama bagi seorang penulis. Acuan yang menjadi harga mati bagi seorang penulis adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

PUEBI adalah pedoman penulisan yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman tersebut dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016.

Terbitnya PUEBI diharapkan dapat membantu seluruh lapisan masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Perlu Anda ketahui, pemakaian PUEBI secara tepat adalah salah satu langkah memperkuat fungsi bahasa bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

Kesalahan Penulisan yang Umum Terjadi

Meskipun PUEBI telah diterbitkan dan disebarluaskan ke masyarakat umum, tetapi masih saja ada yang belum terbiasa menerapkan kaidah menulis yang baku. Hal ini masih terbilang wajar mengingat banyak kata yang ditulis merujuk pada pelafalannya, ketimbang tulisan bakunya.

Belum lagi, kebanyakan penulis pemula kadang terjebak dengan kebiasaan penggunaan kata yang umum ditemui, padahal faktanya kata yang digunakan belum baku. Nah, inilah beberapa kesalahan penulisan yang kerap ditemukan dalam artikel.

contoh puebi adalah

1. Kesalahan Meletakkan Tanda Baca

Terkesan sederhana, padahal tidak. Penulisan tanda baca adalah salah satu poin yang paling sering terlewat oleh para penulis pemula.

Sebagai contoh, penulisan tanda koma yang seharusnya tidak didahului oleh spasi. Begitupula dengan penulisan tanda titik serta titik dua yang tidak didahului oleh spasi.

Contoh:

Meskipun lelah, Siska terus membaca buku pelajaran untuk persiapan ujian besok.

2. Kesalahan Menulis Kata Serapan

Tidak sedikit kata-kata Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing. Beberapa kata yang kerap digunakan ada yang berasal dari Bahasa Arab, Belanda, dan Inggris. Tidak hanya itu, ada pula beberapa kata serapan yang sumbernya dari bahasa daerah.

Contoh kata-kata yang sering salah dituliskan antara lain:

  • Objek bukan obyek
  • Praktik bukan praktek
  • Nasihat bukan nasehat
  • Risiko bukan resiko

Masih banyak kata-kata serapan lain yang bisa Anda cek di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik daring maupun cetak.

kata puebi adalah

3. Kesalahan Menuliskan Kata Baku

Bila tadi kata serapan, sekarang kata-kata yang memang sering salah dituliskan lantaran mengikuti pelafalannya. Beberapa contohnya antara lain:

  • Peduli bukan perduli
  • Paham bukan faham
  • Napas bukan nafas
  • Huruf bukan hurup

Sama halnya dengan kata serapan, penulisan kata-kata juga bisa Anda cek lebih lengkap di KBBI.

4. Kesalahan Meletakkan Kata Depan

Ada satu kata depan yang paling sering luput dari perhatian penulis pemula. Kata depan tersebut adalah di. Penulis kerap tertukar saat di harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya dengan saat di menjadi imbuhan dan ditulis bersambung dengan kata di belakangnya.

Penggunaan di yang dipisah adalah ketika menunjukkan tempat. Contohnya:

  • Di warung
  • Di sebelah kanan

Termasuk juga penggunaan di yang menunjukkan pertanyaan tempat.

  • Di mana

Kemudian, penulisan di yang disambung adalah ketika kata yang mengikutinya merupakan kata kerja. Contoh:

  • Dipukul
  • Dimasak
  • Dicuci
  • Dibuang

5. Kesalahan Menuliskan Huruf Kapital

Ada beberapa aturan dalam menggunakan huruf kapital. Beberapa kesalahan yang sering terjadi adalah ketika akan menuliskan nama buah atau tanaman yang mirip dengan nama tempat atau negara.

puebi baru

Contoh:

Penulisan yang tepat adalah jeruk bali karena tidak menunjukkan tempat melainkan jenis khusus. Demikian halnya dengan garam inggris dan gula jawa yang juga tidak menunjukkan nama negara dan wilayah tertentu.

Mempelajari penulisan yang baku dengan merujuk kepada PUEBI dan KBBI mungkin akan terasa berat di awal. Akan tetapi, Anda akan merasakan manfaatnya ketika telah terbiasa menulis dengan baik dan benar.

Tapi bila Anda masih merasa kesulitan untuk menulis artikel dengan baik dan benar, Arsip.Co punya solusinya! Serahkan saja urusan penulisan Anda kepada penulis-penulis kami yang berpengalaman dalam membuat artikel berkualitas. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, pesan sekarang!


Pesan Sekarang